Saturday, July 31, 2010

H.O.RE 1st EVENT






H.O.RE (House of Revelation)
www.house-of-revelation.blogspot.com
Eastern Promise, Kamis – malam jumat: Raksasa – Oracle – Suri – Mather Father – The Sauerkrauts

Acara kami telat.
(Dan ternyata review ini jauh lebih telat lagi).
Bukan karena menunggu penonton, ataupun bukan karena menunggu kehadiran band pertama (yang biasanya malas main pertama), melainkan karena kami asik tegur sapa teman – teman lama, serta muka - muka baru, juga teman media yang sudah hadir sejak jam 6 sore.
Kami sengaja memang tidak menampilkan banyak band pada malam itu, dan memutuskan untuk menampilkan hanya 5 band. Kami merasakan beberapa suasana perhelatan menjadi satu. Suasana reuni, ajang teman – teman angkatan muda ’unjuk gigi’ di hadapan para senior serta pertemuan panggung dari beberapa genre.
Lupakan saja jika Anda ingin melihat review ini secara teknikal (yang memang mohon maaf ternyata sound system yang kami berikan memang bermasalah), tetapi lebih kepada semangat yang mereka tampilkan di acara tersebut, serta mental dalam menghadapi berbagai macam penonton.

The Sauerkrauts, diberi kesempatan pertama untuk tampil.Ternyata band buatan yang belum genap sebulan dapat memberikan pertunjukan yang cukup bagus dan tidak disengaja bahwa vokalis band ini merupakan mantan vokalis dari Oracle (band yang juga tampil malam itu). Entah kenapa tampak aura 90-an pada saat mereka bermain, yang tentu saja itu jauh dari era mereka, karena mereka tergolong sangat muda. Segar sebagai pembuka.

Matherfather. Hapus ingatan Anda tentang kolom Oh Mama Oh Papa di Femina.
Band pop alternative, angkatan muda, membawakan beberapa lagu yang dikemas menjadikan suasana semi melankolis, ternyata dapat memberikan performance kualitas musik yang meyakinkan, terdengar dari hasil rekaman live seadanya yang kami lakukan di dapur FOH.

Suri (Launching EP). Band ini termasuk salah satu band yang ditunggu. Kehadiran mereka merupakan pertanda bagi kemunculan band – band wajah lama di acara ini. Ternyata pada saat persiapan, segerombolan pria sudah berada di FOH untuk memberikan dukungan. Band ’Brotherhood’ studio Doors ini ternyata mampu memberikan aura ’stoner rock’ bukan karena alat mereka yang ’aduhai’ mengagumkan, tapi karena semangat yang memabukan penontonnya.

Oracle. Satu – satunya band ’Thrash’ yang tampil di acara malam itu. Sudah menerbitkan 3 album (beserta 1 mini album, 3 album single) ini ternyata memang mengagumkan dari sisi mental, performance. Bermain technically good & fun! Tidak diragukan lagi mampu menjaga konsistensi semangat untuk menunggu serta mewujudkan persepsi yang terbaik bagi para pendengar baru serta penganutnya.

Raksasa (Pertunjukan di depan publik pertama kali). Dari semua proyek kolaborasi band yang sering dilakukan sejak tahun 90-an dalam rangka membuat pertunjukan yang luar biasa, ternyata band ini berbeda, terlihat dari keterikatan emosi antar salah satu pemainnya. Bukan hanya cuma ’saling ngisi part tertentu’, tapi dapat memberikan pertunjukan maksimal tentang keutuhan band tanpa menghilangkan semangat dan cara bermain mereka. Kontrol ’beat’ dan penciptaan berbagai macam beat yang menjadi salah satu dasar kuat dari lagu – lagu mereka, serta harmonisasi dan vokali yang pada akhirnya membentuk sebuah asumsi mengenai band ini: Cerdas & Cermat! Walaupun penonton sudah berkurang, tetapi band ini sangat layak untuk disaksikan dan dibuktikan. Berbagai macam suasana dalam satu naungan Indo Rock.

Dan acara ini pun dibubarkan oleh hits Kucing Garong remix, yang diputar oleh Eastern Promise (Thanks a lot Lens)

Signing off for this week!!
* Kami sekeluarga sedang siap – siap acara ngabuburit Nidji dan puluhan ‘meeting’ yang melelahkan otak.

Wednesday, July 28, 2010

Jalan - Jalan Ke Taman Ria Bersama Iman Fattah



Setelah lelah, letih, lesu mengadakan event H.O.RE yang pertama, dan absen hampir 1 bulan, maka kami kembali dengan menginterview salah satu personil band yang memang tampil pada event H.O.RE kemarin serta berulang tahun pada 28 Juli kemarin.

Awal pertemuan kami dengan Iman Fattah di tahun 2002 - 2003, yaitu pada saat kami menyelenggarakan suatu acara ’rave party’ di sebuah gudang berbentuk hanggar besar. Saat itu kami sudah mendengar band nya ’LAIN’ cukup santer. Kami memperkenalkan Iman kepada salah satu record label Bandung, membuatkan konser untuk LAIN, dan akhirnya pertemanan kami terus berlangsung hingga kini.
Walaupun band nya kini sudah tidak sama lagi, tapi kami menemukan bahwa seorang Iman Fattah
1. Pemarah atau Pemabuk? Pemabuk
2. Wanita atau Harta? Wanita
3. Pisau atau Pistol? Pisau
4. Gamelan Rebab? Rebab
5. ‘Bokek tapi sombong’ atau ‘Jelek tapi sombong’? Bokek tapi Sombong
6. Ali oncom atau Si tomat? Ali oncom

1. Sekeren apa diri lo?

If: Energetic, dynamic, frantic, manic & generic

2. Di lima tahun ke depan lo berkeinginan jadi apaan?
If: Orang kaya yang bisa membantu org
3. Dilema apa yang selalu lo rasain?
If: Belum bisa menentukan mana proyek yang bisa jadi "duit" dan mana yang enggak,
gue murahan sih diajak ngapain juga ayo aja...hahaha.
Te: Lo gak takut digunain orang?
If: Takut sih, tapi ya udah kali ya, artinya kalau ada apa – apa ya....belom rejeki!
4. Se'raksasa' apa band lo yang sekarang ini sehingga sepakat dinamakan raksasa?
If: Se-raksasa bahwa kita akan menggenggam dunia musik lewat musik kita, hahahaha!
5. Ketakutan apa yang lo hadepin waktu lo buat band?
If: Atau mungkin dari band raksasa sekarang ini? Gak pernah ada ketakutan apa-apa sih karena gak pernah mikirin musti gimana-gimana, senang-senang aja, hehehe
6. Menurut lo apa yang kurang dari dunia hiburan di indonesia? Tepatnya di Jkt?
If: Kurang apresiasi. Masyarakatnya sudah terlalu sibuk dgn mencari uang sehingga gak mau lagi mengapresiasi hal-hal yg gak biasa atau musik2 yg musti sedikit usaha buat di dengerin, bahkan konser bagus aja bisa jadi ‘gak mau bayar tiket, waktu kita keluarin album aja, pada minta gratisan terus, gimana mau maju kalo semua gak dihargain. In general, orang sekarang kan mentalnya gratisan mulu, dan kayanya ada hubungannya dengan hidup kita yang terbiasa hidup dengan bajakan.
Jadi dikit-dikit minta gratisan.Yang tadinya udah minim apresiasi, jadi makin gak peduli. Lo sbg pembuat event pasti ngerti dong.
Te: Hehehehe.......
7. Menurut lo tentang anak - anak kecil, sebenarnya apa yang mereka musti dapatkan supaya mentalnya gak gratisan nanti kalo udh gede?
Sosialisasi,pelajaran dan pendidikan yang bagus.Maksudnya, mereka musti ngerasain bikin event, keluarin album bikin film, berkarya terus ngerasain bahwa orang gak mau hargain karya mereka. Kayanya baru deh pasti berubah ‘mind set’ nya.
8.Taman bermain apa yg menurut lo paling memorable?
Apakah masa kecil lo cukup banyak bermain di taman - taman gitu atau gimana? Taman blok M yang ada patung gajah ‘n Taman kodok di menteng yang ada patung kodok di tengahnya. Dari kecil gw dibawa main kesitu. It's where i grew up.
Te: Memang ada mainannya?
If: Cuma ada patung - patung itu sih,lagian, jaman dulu kan kita sore - sore main di depan rumah pulang sekolah, ya jaman - jaman SD deh.
9. Apa yang lo tawarkan dari raksasa? lirik 70an,lead gitar, beat cepat, nada minor ???
Raksasa adalah tempat berkumpulnya musisi lintas genre, jadi semua ‘style’ dan ‘taste’ musik kita gabungin disitu dari background yg beda2. Belum pernah sebelumnya gw ngerasa pas nge-jam pertama kali ngerasa begitu nyaman & cocok ‘chemistry’-nya tanpa penyesuaian dulu padahal masing - masing personil kan beda - beda. Yang jelas, referensi kita adalah band - band Rock Indonesia tahun 80 -90an awal gitu, kita mungkin mau mengembalikan musik2 seperti itu dgn interpretasi kita sekarang. Gak bisa bohong, karena kita semua grew up di tahun2 itu.
10.Mungkin lo bisa jelasin salah satu single yg bakal lo bawain, mungkin judul 'pesawatku delay'?
If: Lagu ajaib tuh. Belom pernah sebelomnya gue nge-band, baru masuk studio langsung jadi 1 lagu sampe abis, sampe lirik bahkan sampe konsep video clip juga jadi. Lagu itu awalnya Adrian (Adioetomo) yang came up sama chord gitarnya, terus gue coba rombak temponya dan arah musiknya jadi cepet, terus pepeng came up sama beat-nya, bonny juga sama bass line yang sangar, lalu cumi masukin vokal dari tulisan dia waktu pesawatnya delay ,n walahhh......jadi lagu!
Chemistry di band ini sangat….sangat tinggi bahkan terakhir latihan, kita dapet lagu baru lagi sampe abis. You know there's some chemistry when you can communicate with your partner and band mate without looking at each other, i feel that in ‘Raksasa’ and i think the boys feel it too.
10 Apa yang paling lo sesalin dalam hidup lo?
Gak ada sih, gak ada yang gue sesalin dalam hidup. Semua itu jadi pelajaran yang membentuk kita sekarang. Mari saya akhiri dengan kata-kata "alhamdullillah”.