Saturday, September 4, 2010

PRASS THE TWISTED TIME TRAVELLER



Akhirnya kami bertemu untuk ngobrol setelah dua minggu kami mengatur jadual. Ngobrol interview yang tadinya direncanakan lewat dunia maya, akhirnya kami putuskan untuk tatap muka. Saya belum pernah mengenal Pras, sampai di acara H.O.RE pertama, diperkenalkan oleh Pepeng. Saya belum pernah melihat The Time Travel (3T), hingga suatu saat saya datang ke sebuah event dimana Raksasa dan 3T satu panggung. Sudah lama saya penasaran melihat band ini. Diantara beberapa orang yang ada di kepala kami untuk diinterview, akhirnya setelah menonton pertunjukan 3T, kami memutuskan untuk menginterview Pras terlebih dahulu. Entah kenapa. Padahal kami tahu bahwa sulit untuk menginterview orang yang kami buta akan kehidupannya.
Lucunya malam itu (saat kami melihat penampilan band 3T), sebenarnya Pras ‘tumbang’ (sakit), tapi dia malah bermain maksimal, dan sangat ‘show off’ di atas panggung. Saya cukup mengerti dengan sangat show off nya Pras dimana karena mengusung nuansa Rockabilly, dan ekspresi serta show off ketrampilan penting bagi ‘player’nya. Bayangkan 5 gitaris (termasuk Pras) bermain bersamaan, bersama 1 bassist, dan 1 drummer. Bagi saya 3T adalah sebuah band yang menyuguhkan sebuah pertunjukan yang sepertinya mengingatkan tentang pentingnya berekspresi, format band, kreatifitas, dan hiburan, yang pada saat ini kami sangat haus untuk melihat perubahan.

Setelah bertemu dan ngobrol (dilatarbelakangi banyak lagu Rock di panggung, dan sungguh saat yang tepat untuk mendengarkan rock), bagi kami Pras adalah sosok unik. Sosok Leo yang juga berat ke Gemini. Saya tidak pernah menganggap enteng seseorang, terutama seseorang yang mempunyai pembawaan yang tenang, dan benar saja. Saya tidak menyangka bahwa ia rendah hati, tenang, tapi berapi – api untuk memperjuangkan ’passion’ nya.

Ia baru bergabung dengan 3T April, Mei 2009. Dan akhirnya dinyatakan sebagai salah satu kunci penting band 3T. Padahal band sebelumnya (Minerva) mengusung genre Acid Jazz. Menurut saya perpindahaan genre yang drastis, dengan keseluruhan (termasuk penjiwaan). Tidak haus untuk menjadi nomor 1, cukup menjadi nomor 2. Ia menyatakan bahwa ia baru berusaha 40% untuk mengejar ’passion’ nya, pada saat ini. Dan wanita adalah salah kelemahannya. Datang dari keluarga besar yang selalu ’adem ayem’ serta mencintai kemapanan dan ketenangan hidup, tapi tidak dengan Pras. Sejak muda ia sangat disadarkan bahwa ia tidak ingin dipermainkan dan dibohongi oleh siapapun (well, untuk yang ini kami sepakat bahwa pemikiran ini adalah hasil dari dunia pergaulan SMP dan SMA yang kejam), dan ia sudah mengetahui bahwa pilihan karirnya antara menjadi pengusaha atau musisi. Jika banyak teman saya yang akhirnya menggabungkan dua hal itu agar dapat , maka ia tidak tertarik untuk menggabungkannya. Kami mengerti posisi itu. Semua aspek bisnis akan tercampur dalam idealisme yang akhirnya dapat menahan untuk membuat suatu karya yang sesuai dengan hati. Ketika ditanyakan Rock atau Jazz, ia sempat terdiam dan berusaha menjelaskan, tapi akhirnya pilihan jatuh di Rock. Memilih Led Zepellin dibandingkan Deep Purple, serta memilih Breakin’ The Rules dibandingkan menjadi Nerdie. Mengaku tidak pernah menggunakan substansi apapun untuk menikmati musik, karena musik adalah substansinya. Bagi Pras, seorang player itu harus seimbang antara skill,feel,dan fisikal, harus mempunyai ’casing’ yang pas katanya. Sekarang ini dia sudah mempunyai list para player yang sangat ingin diajak kerjasama untuk membuat band. Sudah merasakan pas bekerjasama dengan Pepeng, maka ia sangat ingin tetap bekerjasama dengan Pepeng di proyekan musik lainnya. Kelak ia sangat berkeinginan untuk dapat bekerjasama dengan Ersta sebagai bassistnya (ex Bassist Yovi & Nuno), Keyboardist Mondo (Sore). Sisa waktu interview kami membicarakan hal lain, dan kami akhirnya hanya bisa menyimpulkan satu kata yang tepat bagi Pras: ANEH & MISTERIUS Dan kami sangat suka itu. Karena kami juga ANEH & MISTERIUS.
Hahahaha......

No comments:

Post a Comment