Monday, December 13, 2010

LIPUTAN PANDANGAN MATA HORE#4



H.O.RE#4 EVENT:
H.O.RE & JANGAN MARAH RECORDS mempersembahkan
MINI KONSER 9th THE UPSTAIRS
Band pembuka: Backalley, Dikeroyok Wanita
Pemutaran film dokumentasi The Upstairs selama 9th disutradarai oleh Kubil The Upstairs


Mari berdansa! Acara kali ini memang sangat berbeda. Komposisi 2 band pembuka dan Band Utama yang dirasakan pas. Pas kerennya, pas brengseknya, pas komposisinya. Tidak terlalu manis, tidak terlalu pahit, tidak terlalu berwarna ataupun terlalu hitam.
Kami melaunchingkan Album Matraman yang tidak terasa sudah lebih dari 5 tahun yang lalu. Kali ini kami kembali bekerjasama dengan Jangan Marah Records yang memang telah bersama The Upstairs merencakan acara ini. Akhirnya kami (The Upstairs – Jangan Marah Records – H.O.RE) sepakat untuk melangsungkan acara ini.

Backalley, sudah mendengar nama mereka sejak 2 tahun yang lalu, dan kami selalu mencari waktu yang tepat untuk menampilkan mereka. Materi segar, dan berpenamilan menarik, dan tampak sebagai urban alternative electronic rock. Gak usah terlalu serius atas sebutan ini, tapi kami menangkap esensi itu dari penampilan mereka. Penampilan mereka di urutan awal, banyak menggugah orang – orang untuk berapresiasi lebih sekedar menggoyangkan kepala atau tangan atau kaki. Mereka membawa sesuatu yang dewasa, bagian dari The Upstairs yang memang dewasa. Kita support banget band ini.

Dikeroyok Wanita
. Ya tuhan, mereka mengingatkan kami pada waktu kami SD. Cuma kali ini atasannya adalah hitam. Bercelana selutut merah itulah yang langsung menancap secara visual di otak kami. Menyenangkan, baik materi dan pembawaannya. Cukup tergolong sebagai fatalis. Terlihat para tamu asing bergoyang bahkan ada tamu asing wanita yang mendekat ke vokalis dan bergoyang. Hahaha, buat kami mereka mengingatkan The Upstairs pada saat mereka berwarna warni.

The Upstairs
. Tiba saat giliran mereka. Tidak dibuka oleh MC, melainkan film dokumentasi perjalanan mereka. Mengharukan sekaligus menyenangkan. Kami langsung mengingat beberapa personil seperti Petrof (almarhum), Alfi, Acid, Muthi, Rebeca, Hans, dan lainnya. Kerusuhan, ketotalan seluruh anggota, dan kesembarangannya sang vokalis dalam berorasi, semua serba apa adanya, sampai kepada pertumbuhan mereka hingga kini. Sontak satu ruangan dijejali oleh Modern Darlings. Semua maju seperti tentara, berebut menjadi pasukan garis depan. Siap mati bagi apa yang mereka bela selama ini.
Dua puluh tujuh lagu dibawakan dengan dua lagu versi akustik, dan sembilan lagu dimedley kan adalah sesuatu yang mengejutkan. Semua angkatan merasa mendapat bagian kenangannya dan semua merasa memiliki The Upstairs. Malam itu memang bukan pertunjukan band biasa, tapi malam dimana kita membela lantai dansa dan romansa bersama The Upstairs.


Signing off. Selamat Tahun Baru dan selamat menempuh hidup baru!!!

1 comment:

  1. hahah sebelum Upstairs itu Dikeroyok wanita band gila...
    eh di tambah jimi yang gila, jadi menggila haha keren.

    minta fotonya cek
    www.moderndarlings.co.cc

    ReplyDelete