Monday, December 13, 2010

LIPUTAN PANDANGAN MATA HORE#3




H.O.RE#3 EVENT:
Beatnikk, Kebunku, That’s Rockefeller, Cangkang Serigala, Cemetary Dance Club, Kelelawar Malam

Malam ini beda. Entah kenapa, tapi kami semua merasa lelah sebelum acara ini berjalan. Tapi semangat tetap besar. Pastinya karena pekerjaan kami yang bertubi – tubi, tapi semangat bahwa band yang akan main adalah band yang kami sudah lama tidak kami lihat, ada band baru, dan ada band yang eksis di kalangannya yang kami sangat ingin lihat. Berikut laporan pandangan mata kami serta hasil obrolan kami dengan orang – orang yang datang.

Beatnikk, tampil sebagai band pertama. Dengan vokalis yaitu Mesa (Holly City Rollers), dengan gitar dan beat khas Mesa ketika kami bahas dengan seseorang, maka mampu membuat orang beranjak dari mejanya untuk berdiri, melihat pertunjukan band ini. Tergolong baru, namun ‘menghentak’ dan catchy. Ada pula yang berkomentar bahwa gaya - gaya seperti ‘Artic Monkey’. Tapi buat kami, kami senang melihat semangat, s.o.ul nya.

Kebunku. Salah satu band yang sempat lama vacum, dan telah berganti formasi, kini tampil dengan sedikit ‘kurang semangat’ yang tidak seperti biasanya. Entah apakah karena usia, kesibukan, atau lokasi yang salah (karena sepertinya massa mereka besar di wilayah Jakarta Timur, Utara, dan pusat), tapi tetap dapat membuat orang maju, berkumpul di depan hadapan mereka. Musti dengerin juga album ‘Ga’Brenti!’ mereka, karena mereka telah memberikan hati mereka kepada Marcella Zaliyanti dibandingkan Wulan Guritno kali ini.

That’s Rockefeller
. Termasuk salah satu band yang ditunggu, dan tidak diragukan, membuat sebagian besar orang maju, bergoyang, berdendang, dan dimanterai atas nama rock yang psychedelic, serta dengan substansi permabukan yang natural. Tapi ada sesuatu yang berbeda, beat perkusi dengan penempatan pas – tepat – semakin membuat orang kerajingan. Mereka bergoyang dan berdendang mewakili substansinya. Setelah mereka selesai, sudah sangat cepat kami ingin melihat mereka kembali beraksi lagi, semoga mereka tidak akan berhenti dan memberikan materi yang ajaib di album baru mereka nanti.

Cangkang Serigala. Buat kami mereka ajaib. Kami seperti mendapatkan pencerahan, dan buat kami pertunjukan mereka lebih kepada seni pertunjukan, bukan hanya sebuah tontonan showcase band biasa. Mereka lebih mengingatkan kami terhadap ’performance art’, dan terlintas ingatan kami tentang grup garden of blind. Purba dan mutakhir dapat ditemukan pada saat menonton mereka. Sederhana, menyenangkan, rendah hati, dan sedikit gila, serta mengingatkan saya para performer eksperimental belahan Eropa sana.Didatangkan dari Yogyakarta, dan mereka datang dari kalangan seni. Bagi kami mereka sebuah bentuk pertunjukan musik dengan semangat yang luar biasa. Empat jempol!


Cemetary Dance Club
. Band ini bukanlah band kemarin sore. Musik yang upbeat, darah segar, dan berpartner bersama MacBeth. Buat kami, mereka atraktif, stamina kuat, materi yang menyenangkan ala jaman sekarang, tapi rupanya panggung mereka kali ini jadi sedikit tes mental. Memberikan mereka tantangan untuk bisa membuat orang maju, mendekat dan liar bersama. Ya, para penonton malam ini memang sangat pasif.

Kelelawar Malam
. Young blood, Old soul. Kami sudah mendengar mereka direfrensikan oleh teman – teman kalangan band sejak lama. Hanya baru kali ini, kami baru berkesempatan melihatnya sendiri. Mengagumkan dan menyenangkan. Dan kami memilih lagu Malam Mencekam dari CD mereka yang bertajuk Kelelawar Malam. Hanya kenapa salah satu anggotanya harus memakai wig agar seragam gondrong di barisan depan, hahaha....gak papa lah, namanya juga untuk HORE.

Signing off.

1 comment: